Selasa, 24 Februari 2009

kenangan rmo herman

Pisah Sambut Romo Herman Yoseph dengan Romo Antonius Suparyono

Menjelang kepindahan Romo Herman Yoseph Singgih Sutoro Pr ke Boyolali, pada hari Rabu tanggal 28 Januari 2009 kemarin umat paroki Katedral mengadakan acara Pisah Sambut Romo Herman Yoseph dengan Romo Antonius Suparyono yang nantinya akan bertugas menggantikan Romo Herman untuk melayani Paroki Katedral.

Acara dimulai pukul 17.20 menit dan umat yang datang pun cukup banyak memenuhi gedung Sukasari tempat diadakannya acara. Tema : "Melepas dengan bangga Rm Herman Yoseph SS. Pr - Menyambut dengan asa Rm Antonius Suparyono Pr" merupakan ungkapan hati umat untuk kedua Romo yang bersangkutan. Pada pembukaan acara dihantar oleh group akustik - yang katanya belum punya 'nama'- menyanyikan dua buah lagu, 'Yang Terutama' dan 'Yesus Pokok' ; mereka mampu mengambil perhatian hadirin untuk ikut menyanyi bersama dan terutama mereka akhirnya mendapatkan nama baru yang diberikan oleh Romo Herman Yoseph yaitu : Katedral Akustik.

Acara malam itu cukup berkesan, dengan adik-adik dari PIA yang menampilkan tari kreasi yang lucu dan pemutaran slide kesan dan pesan perpisahan untuk Romo Herman baik itu dari Romo-Romo rekan di Katedral, dari Ketua Dewan Paroki, dari komunitas juga sebagian umat dan pegawai di Katedral.

Pada saat pemberian kesan dan pesan dari Romo Herman, beliau mengungkapkan rasa haru karena merasa belum berbuat banyak untuk Katedral selama 1,5 tahun berkarya namun mendapatkan perhatian dan ungkapan cinta kasih yang sedemikian besar dari umat. Romo Herman juga melontarkan guyonan mengenai gembala umat Katedral saat ini yang seperti 'Ponokawan' (hehehe..)

Sebaliknya dengan sambutan dari Romo Antonius Suparyono, beliau merasa 'grogi' saat melihat tema yang disebutkan 'menyambut dengan asa' karena kondisi beliau yang baru saja sembuh dari sakit sehingga pada kesempatan tersebut Romo Suparyono meminta maklum umat untuk tidak terlalu menaruh 'asa' atau harapan yang berlebih pada kinerja pelayanan yang tentunya masih harus dibatasi. Namun untuk pengenalan umat terhadap Romo baru ini, beliau adalah sosok yang ramah dan humoris. Umat sangat menunggu untuk dapat mengenal Romo Paryono - panggilan beliau, lebih dekat lagi.

Acara pisah sambut malam itu ditutup dengan doa makan malam dilanjutkan berkat penutup oleh Romo Herman Yoseph.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar