Jumat, 27 Februari 2009

BOYOLALI! BOYOLALI!

Sore itu hari Kamis, 29 Januari 2009, pk.16.00, terparkir dua bus Nugroho dan beberapa mobil pribadi di halaman Gereja Katedral. Sekitar 100 orang juga telah siap untuk menaikinya. Mau kemana mereka? Ada yang berlagak seperti kondektur bis. Mereka berteriak-teriak: Boyolali, Boyolali. Gratis. Dan memang kita semua mau ke Boyolali mengantar Rm Herman yang akan berkarya di sana.

Sekitar pukul 16.15 wib, rombongan berangkat. Semua bis penuh. Masing-masing dari perwakilan lingkungan, kelompok kategorial dan komunitas pastoran. Perjalanan diiringi hujan sampai Boyolali. Suasana di salah satu bus, terlihat hangat. Saling canda, bernyanyi karaoke, ikut-ikutan nyanyian yang mengalun lewat televisi bus. ada yang bagus suaranya, tetapi banyak yang fals. Tidak apa-apa, asal hangat dan akrab. Perjalanan tiba di Boyolali sekitar pk. 19.00 wib. Maklum kesasar-sasar, karena belum pernah ke Boyolali. Acara dilanjutkan dengan serangkaian pidato: penyerahan dari Katedral, penerimaan dari Boyolali dan ungkapan hati Rm Herman dan Rm Siwi. Setelah itu makan soto di aula. Enak tenan. Rasa kenyang membuat kami siap melanjutkan perjalanan untuk pulang ke Semarang. Kami tiba di Semarang pk. 22.30 wib. Kita semua akan memulai hidup tanpa kehadiran Rm Herman dan siap menunggu kehadiran Rm Paryono. Selamat Jalan Rm Herman dan Selamat datang Rm Par.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar